Senin, 14 Maret 2011

Belajar bagi seorang pelajar dibarat petapa belajar adalah peroses merenung berihtijat mencari ilham. Dan dari peroses belajar seorang pelajar berusaha mencari sebanyak mungkin wawasan. Setelah terkumpul wawasan kemudian di peroses dalam alam pemikiran. Menerka dan memahahami serta menganalisis.

Para pelajar juga perlu memperhatikan kehidupannyata yang ada didalam lingkungan sosial dan lingkungan alam. Sehingga mengerti permasalahan sebenarnya yang sedang terjadi. Seorang pelajar harus berusaha mengejawantahkan pengolahan wawasan dari peroses berihtijat alam fikir kedalam kehidupan nyata. Sehingga wawasan mampu bermanifestasi kedalam pengalaman nyata. Tentu dengan memperaktekan ilmu yang di dapat dari sekolah, guru, atau bacaan.

Dari situ pelajar belajar mengontrol emosi, melatih mental dan ikutserta dalam pembuatan kebijakan pembaharuan didalam masyarakat.

Kemudian berfikir dan belajar lagi unt memcari penyelesaian dari permasalahan yang baru timbul. Kemudian melakukan umpan balik dengan orang-orang yang memiliki pengalaman yang beragam dan unik. Sehingga dapat menemukan sisi lain sebuah penyelesaian, dan menerka solisi yang paling efektif. Kemudian berfikir menggunakan iman, hati, logika dan penalaran.

Manusia sebagai mahluk sosial tentu perlu bersosialisasi untuk mengembangkan diri.
Serta bertukar pikiran dari permasalahan urgen yang di hadapi masyarakat sosial. Dan berkiprah untuk meningkatkan kualitas hidup bersama.

Kesimpulan dari pembahasan ini adalah setiap pelajar perlu terlibat di dalam kehidupan nyata, sehingga antara teori dan peraktik seimbang, teori memerlukan peraktik dan peraktik menghasilkan teori. Teori berasal dari peraktik dan peraktik di landasi teori. Dan akan terwujud wawasan dan pengalaman saling melengkapi membutuhkan serta mutualisme.

(d postkan dari ponsel)