Senin, 13 Oktober 2014


MENGIKAT INSPIRASI

 Oleh: Wahid Muslim (Barep Pangestu)

          Inspirasi pertama yang segera dituangkan ke dalam tulisan akan memudahkan pengoreksian pada suatu tulisan. Sehingga ketika saat pengetikan ulang ternyata didapati tuisan tersebut kurang menarik, dapat kita kembalikan ke ide awal(yang dituangkan ke dalam tulisan). Jadi  kita menjadi lebih selektif dan terikat kata pemaknaan. Hakikatnya ide yang muncul melalui inspirasi tidak akan hilang, namun terkadang kembali dengan bahasa yang berbeda.
          Penulis pernah mengalami, mendapatkan suatu gagasan, langsung penulis tuangkan. Namun beberapa waktu kemudian penulis lupa menaruh catatan tersebut, namun sedang sangat perlu untuk mengemukakan ide tersebut. Hasilnya ketika catatan tersebut ditemukan penulis dapati bahasa yang berbeda, kadang lebih mengena yang pertama. Tak jarang tulisan kedua melebar dengan gagasan baru. Intinya inspirasi dapat mengendap(semakin kuat), atau sedkit melemah daya kekuatannya.
Apa pun itu, inspirasi akan terus tumbuh dan berkembang mengikuti siklus tema gagasan. Terkadang kita menjadi kebingungan dengan banyaknya inspirasi yang berseliweran. Sebenarnya kita mampu dengan muda menangkap semua gagasan yang berseliweran tersenbut. Di antaranya tips untuk mengikat inspirasi adalah dengan menulis kata kunci inspirasi-inspirasi tersebut pada alat apapun yang bisa untuk ditulis saat itu juga.
          Misalnya dengan handphone, karena terkadang suatu kondisi yang yang tak memungkinkan kita untuk menulis panjang. Alternatif lain selain handphone adalah buku pegangan atau selembar kertas, jika tidak juga memungkinkan dapat dilakukan dengan membuat asosiasi terhadap inspirasi yang kita dapat. Salah satu caranya dengan memutar ulang berkali-kali dalam benak dan mengucap dalam hati hingga mudah untuk diungkapkan. Saran saya tidak mencoret pada meja, kursi dan tembok dan semua yang telah menjadi fasilitas umum. Seorang penulis yang bijak memperhatikan norma, seni, dan aturan.
Intinya gunakan alat tulis peribadi,  jika tak sempat gunakan pengasosiasan kata kunci ide-ide yang Anda dapatkan. Akan tetapi saran saya ketika muncul gagasan baru tersebut memungkinkan mampu ditulis secara lengkap dalam suatu media maka sepatutnya suatu gagasan tersebut segera dituangkan. Kalau mampu dipercepat maka tak perlu untuk memperlambat. Keutamaannya segera menulis secara lengkap, dapat memikirkan tahapan selanjutnya berupa evaluasi kritis, pengembangan, revisi redaksi maupun pendalaman makna, serta segera memvalidasi dan mengkorelasikan dengan ide lain.




A.    HINDARI IDE PREMATUR

Ciri munculnya inspirasi saat kita melihat, mendengar, atau merasakan suatu fenomena kita tergugah dan menemukan sesuatu hal yang menurut kita baru, atau Anda menemukan jawaban yang Anda cari selama ini. Sehingga muncul sebuah dorongan kuat untuk mengungkapkan sesuatu lewat tulisan atau perkataan. Itulah inspirasi ilhami.
Namun apa bila ide yang Anda dapatkan berupa awan-awang tentang gagasan dan pemikiran, maka dapat dikatakan ide ini masih prematur. Namanya inspirasi satu gagasan utuh, minimal untaian kalimat. Jika masih masih samar, maka perlu diendapkan dan dicari ide-ide yang lain. Salah satunya dengan menyelami ide yang akan Anda tuangkan, mulai tahapan awal, tengah dan akhir. Terus Anda renungkan hingga ide tersebut menjadi matang.

B.     KEHILANGAN INSIRASI YANG DATANG
Sesekali kita perlu mengendapkan ide dan gagasan, namun tak jarang juga ada beberapa ide yang sulit untuk terungkapkan. Bahasa umumnya hilang gagasan, ketika sulit mengungkapkan suatu ide dalam sebuah tulisan. Kuncinya jeda dengan berpikir tenang. Uraikan yang akan dipikirkan, perlahan demi perlahan ide akan muncul. Maka sesegera mungkin akan muncul ide tersebut. Jangan terlalu memaksa mengingat gagasan yang hilang, semakin dipaksa akan semakin sulit teringat. Berusahalah buat susasana hati dan pikiraan tenang, saat kondisi tertekan kemudian teralihkan dalam pikiran tenang biasanya gagasan akan mudah muncul.
Jika And sudah belum juga mampu mengungkapkan suatu ide dan gagasan, tenanglah ada Allah Yang Menguasai Segala Ilmu dan memegan kunci segala pengetahuan, Insya Allah tidak akan hilang  dan akan terjaga  gagasan tersebut.  Ketika saat ini belum mengingat gagasan tersebut ketika ada kata kunci yang memicu pada saat yang lain ide tersebut akan kembali muncul. Apalagi jika muncul pada gagasan baru kadang kala akan membentuk rangkain baru dalam suatu gagasan baru yang lebih tangguh. Ketika kumpulan gagasan-gagasan yang relevan lama yang belum diungkapkan ketika muncul bersamaan akan saling melengkapi dan membentuk susunan gagasan yang lebih baik.
Perlu diingat juga melakukan penyelarasan antara gerak pikiran dan gerak pena. Ketenangan perlu dijaga karena ini yang akan memunculkan keselarasan. Sebaliknya ketergesaan akan cepat membuat goresan pena mengalami kemandekan sehingga akan membuat hilangnya suatu inspirasi pmikiran. Cara kerja pikiran menangkap inspirasi terkadang dengan bahasa seadanya, maka perlu jeda sejenak biarkan pikiran menyusun kata-kata yang indah, kemudian pena perlu secara perlahan menuliskan kata demi kata secara cermat. Terkadang tulisan kurang jelas atau salah pengetikan kata akaibat terlalu cepat. Maka tetap perlu mengevaluasi dengan membaca ulang.



C.    MENUMBUHKAN INSPIRASI DAN GAGASAN
Inspirasi seringkali muncul kondisional, seperti ilham kata orang. Jadi perlu sedapat mungkin merekam inspirasi atau dengan kata lain menerbitakan inspirasi dalam catatan, rekaman, secara elekrik maupun konvensional. Ketika tidak ada inspirasi digunakan untuk mengkritisi karya dari inspirasi lama, apa lagi yang masih sangat perlu diperbaiki. Minimal memperbaiki redaksi. Hal ini akan mendorong inspirasi kembali muncul. Namun bukan berarti kita hanya menunggu datangnya inspirasi, kita perlu menyiapkan diri, menyambut dan menempatkan ispirasi secara baik.
Seperti tamu agung, jauh sebelum datangnya inspirasi perlu melakukan bergai persiapan. Di antaranya berpikir tenang, mencari kata kunci, dan mendalami gagasan. Kemudian menyambut dengan senang hati, bukan  dengan ketergesaan yang membuat inspirasi enggan tertarik untuk hinggap. Kemudian menyambut pada tempat yang “baik”. Tempat penuangan gagasan yang baik adalah yang mampu menampilkan gagasan secara utuh.
Inspirasi terkadang mengalir deras, bahkan muncul seharian ketika kondisi tenang. Inspirasi menulis itu dapat muncul dari setiap segala sesuatu yang kita pandang dengan atau/tidak dikaitkan terhadap terhadap hal lain. Semuanya dapat menjadi inspirasi(pelajaran). Sekali lagi ketenangan, kedamaian, dan semua kondisi yang menyenangkan ternyata merupakan cobaan di dunia ini, yang terkadang  seseorang lupa, merasa tuntas dari cobaan.  Misalnya ketika shalat munculah inspirasi, jadi mengurangi kekhusukan bukan?
Setiap ada percakapan yang menarik dari SMS Inspiratif, segera disimpan dalam folder khusus agar mudah mencarinya. Bukan yang dari kotak masuk tetepi yang dari berita terkirim(tulisan Anda sendiri) karena orosinil dari pemikiran sendiri. Karena inspirasi atau ide itu kadang muncul ketika kita berkomunikasi dengan orang lain. atau merenung mngomentari sesuatu, muncullah ide “aha”untuk menulis.
       Menulis melalui kertas dengan mengetik melalui media elektronik memiliki sensasi  yang berbeda. Menulis lewat kertas terkadang perlu melakukan revisi lewat penulisan ulang dengan kertas, sedang melalui media elektronik lebih mudah melakukan evaluasi namun rawan salah ketik huruf. Melalui kertas lebih berhati-hati dan mengalir. Keungulan dari mengetik melalui media elektronik atau perangkat lunak memungkinkan lebih cepat diterbitkan dan diduplikasi. Peluangnya juga lebih luas dari berbagai sarana di dunia maya hingga ke dalam cetakan, serta lebih mudah dibaca masyarakat umum sehingga mudah untuk mentransfer pemikiran sedang dalam tulisan kertas ada kendala tulisan sulit terbaca dan penggandaan (dapat melalui foto copy namu ada resiko tulisan menjadi buram).  Tetapi dalam kondisi tertentu menulis melalui kertas memiliki beberapa keunggulan. Keunggulan lainnya mudah membuktikan keontetikan tulisan penulis lewat melihat tulisan. Melalui elektronik hambatanya virus, terhapus, atau kehacker. Maka sedapat mungkin melakukan penggandaan untuk meminimalisir resiko tersebut.
Menuangkan pemikiran kedalam tulisan memerlukan kepiawaian untuk mendeskripsikan segala yang ditangkap pikiran. Semakin jernih pendeskripsian semakin jelas untuk dipahami  dan bermakna mendalam. Sehingga mengikat inspirasi berarti menuangkan gagasab ke dalam tulisan, sebagai perekam pengingat dan penyebaran kepada khalayak.