Kamis, 28 November 2013


Karya : Barep Pangestu (Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Metro)
 
Ada yang menyebutku benci tak bertepi
tapi mereka takkan dapat lari dariku
ada yang menyebutku nafsu syahwat duniawi
kesatria rohani yang menentangku akan tersungkur malu

ada yang menyebut aku tak lebih dari sekedar materi
kau tau sudah banyak hartawan dipangkuanku mengharu biru
ada yang berangan menandingiku dengan mencari lembaran misteri
pembuka tabir hirarki duniawi
kaupun mengerti sudah pulahan pemabuk cakrawala ilmu
masih jua menganggapku tabu

sekalipun kau mengira aku sombong, kau terus memujiku seorang yang pemurah
sekalipun kau berkata akan mengenalku karena terbiasa bersanding,
tapi kadang aku hadir kepadamu didepan pintu rumah
kau mengatakan seketika ku datang,
akupun tak menurutimu kudatang tertatih-tatih

kadang kau marah dengan kelakuanku
saat itu aku datang sebagai tawanan
kadang kau sabar lama menungguku
aku datang membawa bendera pemberotakkan

kau berpikir aku penipu, tapi aku datang dalam setiap harapanmu
kau berpikir aku amanah, kadang aku tak jua datang sekian lama kau menunggu
dan mencariku

apatah kau berpikir aku tak masuk akal ?
Kali kau benar, aku tidak dapat dipahami dengan akal
aku dapat kau pahami dengan bahasa kalbu nuranimu
kau tak dapat mengingkari aku sebagai fitrah dibalik dadamu
aku tak pernah salah, kalaulah yang keliru mengartikanku dengan logikamu.
Akulah cinta, sekalipun banyak yang menjelaskan sengatanku
tapi senantiasa salah menerjemahkanku dengan intelektualitasmu
banyak yang memberi nama aku, tapi tak ada yang mengenalku

Tanyakan pada Tuhanmu, seperti apa aku
Tanyakan pada Tuhanmu, untuk siapa aku
Tanyakan pada Tuhanmu, dibawa kemana aku

jangan kau bersungkur menyembahku
jangan kau bersungkur memintak penjelasanku
tugasku bukan itu
tugasku hadir sebagai jantung hatimu
posisiku berada diantara benar dan salah dalam nuranimu
ini yang bisa ku jawab atas pertanyaanmu,
selebihnya belajarlah pada jalan yang Tuhan berikan kepadamu

17:14 03-08-2013