Banyak penulis-penulis yang memiliki potensi luar biasa yang takut
untuk menampilkan tulisannya di publik, padahal jika dikembangkan terus bakat
menulisnya akan menjadi luar biasa. Alasan yang sering digunakan diantaranya
karena takut tulisannya akan dinilai jelek, sehingga memilih tulisannya di
simpan di bawah tilam, dan sekedar menjadi catatan pribadi. Perlu di pahami,
kita hidup kesempatan untuk medulang pahala, salah satunya melalui tulisan.
Umur tulisan bisa lebih panjang dari orangnya, bahkan bisa sampai akhir zaman. Maka
bisa menjadi amalan jariyah dan akan memberi kontribusi tidak sedikit untuk investasi akhirat.
Semua butuh ikhtiar dan
kembali kepada kehedak Allah. Tidak bisa kita berharap seperti kisah kolosal:
catatan hidup kita akan dibaca setelah kita meninggal. Kemudian di publikasikan
dan menjadi pembicaraan banyak orang. Itu yang sering kita dapatkan
dibebeberapa kisah suatu tokoh pergerekan atau pemikir. Namun perlu kita
pahami, manusia boleh berangan-angan menyusun rencana hebat, tetapi ketetapan
Allahlah yang akan menentukan segalanya. Dapat saja Alllah berkehendak lain,
tulisan kita tidak ditemukan atau mungkin ada kejadian yang menyebabkan tulisan
kita hilang, semisal terbakar atau hnyut terbawa banjir misalnya.
Umur tulisan yang beredar
pun tidak ada yang tahu, dapat saja Allah mencabut ingatan dari semua orang
yang pernah menyerap ilmu kita. Sedangkan penulis yang masih hidup pun punya
ancaman untuk hilang ingatan. Maka sepatutnya kita jangan takabur dan sombong,
dengan mereka-reka tulisan kita akan dikenang(itu pun kalau tulisan Anda bagus
dan menggugah), sedang tidak pernah ada upaya untuk menampilkan tulisan-tulisan
kita di depan umum. Entah bagaimana kehendak Allah setelah kita meninggal
terhadap tulisan kita, kita tetap berusaha membuat tulisan sebaik mungkin, dan
menyungguhkan kepada pembaca dengan pelajaran sebermakna mungkin. Sehingga
apapun kehendaknya, kita telah memanfaatkan hidup untuk beramal kebaikan dengan
memaksimalkan kemampuan menulis. Jika ada tulisan dengan kata mutiara namun
tidak pernah disebarkan tentu tidak memberi manfaat bagi orang lain. berbeda
dengan tulisan semumpama sebongkah permata yang belum di gosok. Mesti tak
seterang sinar mutiara namun berlahan demi berlahan kilaunya memberi manfaat
hingga titik akhir yang tidak di duga. Bahkan memiliki pontensi bersinar lebih
terang.
Maka dari itu sangat
banyak sekali manfaat kita menampilkan tulisan kepada orang lain. Paradigma
salah yang beranggapan membuat tulisan harus sekali bagus, sehingga takut untuk
dikeritik harus kita buang jauh. Perlu
kita ketahui bahwa tidak ada manusia yang lepas dari kesalahan dan kekurangan,
manusia juga gudangnya lupa. Ada kesalahan yang dia tahu namun terlupakan, di
sinilah fungsi keritikan dari pembaca untuk penulis. Manusia yang baik bukan
manusia yang tidak pernah melakukan kesalahan, tetapi manusia yang yang mau
memperbaiki kesalahan,dari sinilah penulis akan mengetahui di mana letak
kekurangan dan keunggulannya. Kuncinya terus belajar dan ingat, jangan patah
arang dengan keritikan orang lain. Selagi mengingatkan sesama dalam kebaikan,
patut kita dengarkan keritikan orang tersebut. Kuncinya tanggung jawab, misal
ada yang mengatakan tulisan Anda jelek. Jangan berhenti begitu saja, minta
orang tersebut di mana letak jeleknya, berlebihan, atau kekurangannya. Justeru
ketika kita sering dikeritik, mendapa pujian terasa hambar. Apa lagi cuman
bilang “bagus”, pujian yang bagus sebagimana keritikan yang bagus, di mana
pembaca mampu menunjukan letak bagus tulisan Anda.
Banyak hal yang tidak
kita ketahui, dan banyak hal yang kita ketahui tetapi sering kita abaikan.
Salah satu membuka ketidak tahuan tersebut dengan membuka diri kepada orang
lain dalam hal keritik, saran dan masukan. Karenatulisan media belajar untuk
menyampaikan pesan serta komunikasi lintas zaman. Dengan menyebar luaskan pemikiran kita,
harapanya mempermudah generasi setelah kita dalam menyelami ilmu. Sehingga ilmu
kita akan terus berkembang, karena ada yang mengembangkan.
Hal yang perlu Anda
ingat ketika menerima banyak masukan bahwa: penulis yang baik bukan hanya ingin menerima masukan saja, namun
mau terbuka memberi masukan kepada penulis yang lain. Memahami proses belajar
orang lain, tidak merendahkan karena waktu kematangan sesorang berbeda. Jika
merasa masih belajar, anggaplah belajar berbagi. Jika kita tak pernah memberi
saran dan masukan, sebuah hal mengherankan. Setidaknya masukan ketika Anda
mampu menghadapi kesulitan. Inilah
fungsi ingat mengingatkan, baik materi tulisan kepada pembaca, atau apresiasi
sesama penulis. Adapun empat hal manfaat ketika kita menerima keritikan, saran
dan masukan dari pembaca:
1.
Mengasah Kempuan
Penulis
yang mendapat keritikan dia akan tahu letak kelemahan dan kekurangannya, sehingga
mengetahui mana yang akan diperbaiki. Penulis yang mendapat apresiasi positif
juga akan mengetahui kelebiha serta karakter yang dimiliki, sehingga bisa
mengetahui sisi yang harus dikembangkan dan dipertahankan. Ketika siap untuk di
keritik, maka akan banyak masukan dari pembaca sehingga muncul saran-saran
untuk tulisan selanjutnya yang lebih baik.
2.
Umpan Balik
Penulis
menginginkan tulisannya mudah dipahami pembaca dan dapat diterima. Ketika
tulisannya di publikasikan maka dia akan tahu bagian-bagian yang memiliki
kelemahan yang sukar dipahami pembaca. Penulis akan tahu bagian yang perlu
dikembangkan serta mengetahui bagian tulisan yang perlu pembahasan khusus.
3.
Validasi Isi
Pembaca
melalui kolom komentar terkadang memberi penguatan terhadap materi tulisan
Anda. Maka ini dapat menjadi validasi isi tulisannya. Atau penulis lain yang
meminta referensi dari tulisan Anda, maka Anda akan terdorong untuk menelaah
sumber yang lebih akurat.
4.
Transfer Ilmu
Seperti
saya jelaskan sebelumnya, menulis menjadi kesempatan Anda menyalurkan pemikiran
Anda. Meneransfer ilmu yang Anda miliki sekaligus untuk menambah ilmu. Akan
terjadi komunikasi dan interaksi dengan pembaca membahas persoalan yang Anda
ajukan.
5.
Pengembangan
Ketika
tulisan Anda diajukan kepembaca, Anda akan mengetahui corak tulisan, isi pesan,
gaya tulisan yang Anda miliki. Anda akan lebih fokus dalam suatu tema atau
membuat Anda lebih mengesploriaritasi kemampuan menulis ke tema-tema yang lain.
Sebagai pembelajaran, perlu ada hal baru dalam tulisan Anda. Terutama
bagian-bagian yang telah menemukan titik jemu perlu penyegaran dalam tulisan
Anda. Baik jenis pesan, jenis tulisan, gaya bahasa, sudut pandang atau yang
lain.
Inilah kelima manfaat
yang saya ajukan kepada kawan-kawan dan kelima manfaat ini Alhamdullilah sudah
saya rasakan. Semoga dapat memotivasi para penulis untuk berani menampilkan
tulisannya di publik. Namun bagaimana pun masih ada yang gamang ketika akan
menampilkan tulisan di ranah publik, maka ada beberpa tips siap mengajukan
tulisan yang perlu kawan-kawan diketahui:
1.
Periksa Ejaan
Pertama ketika sebelum diterbitkan, perhatikan
ejaan tulisan. Usahakan jangan sampai ada yang salah ejaan, baik yang salah
ketik atau kata tidak baku(kecuali istilah ilmiyah asing yang diberi keterangan).
karena cukup menjengkelkan, jika bukan isi yang dikeritik melainkan cara
penulisan, terlebih banyak yang salah ketik. Perlu dipahami, karena inilah yang
menggangu mata baca pembaca.
2.
Siapkan Tulisan Dengan Matang
Baca
tulisan berulang-ulang, pastikan satu padu antar kalimat di dalam paragraf,
serta antar paragraf yang satu dengan yang lain. Serta susunan tulisanya
lengkap, kata pendahuluan, ada pemaparan masalah, analisis masalah juga
kesimpulan. Sekalipun tulisannya sedikit hal-hal tersebut cukup penting. kalau
tidak ada kesimpulan tentu pembaca akan kebingungan mau di bawa kemana oleh
penuis.
3.
Referensi
Anda
perlu memperhatian jenis tulisan, jika mengarah pada tulisan ilmiyah maka perlu
mepersiapkan referensi. Kalau perlu di dalam tulisan atau disiapkan saja jika
bentuknya opini. Perlu Anda ingat, tulisan yang beropini berdasarkan opini
orang lain jika referensinya memadai lebih mudah dari prosa mengarang bebas.
Kita tinggal mencatut pendapat-pendapat kemudian disimpulkan. Terlebih
referensinya melimpah, maka mudah sekali membuat tulisan panjang. Tantangan terberat
dalam karya ilmiyah ketika tulisan tersebut harus penulis buktikan lewat
penelitian jika hendak di paparkan.
Demikian menulis
semakin membuat kita membuka diri, terbuka dengan orang lain untuk menerima
keritik saran, saling memberi dan bertukar informasi. Serta mendorong seorang
penulis menghargai penulis lainnya. semoga dapat di ambil manfaatnya tulisan
ini oleh pembaca, serta manfaat yang penulis paparkan mendorong rekan-rekan
sekalian untuk terus semangat menulis.
02 januari 2014
Baca juga: Mewujudkan Gairah Menulis
0 komentar :
Posting Komentar