MENGIKAT
INSPIRASI
Inspirasi
pertama yang segera dituangkan ke dalam tulisan akan memudahkan pengoreksian pada
suatu tulisan. Sehingga ketika saat pengetikan ulang ternyata didapati tuisan
tersebut kurang menarik, dapat kita kembalikan ke ide awal(yang dituangkan ke
dalam tulisan). Jadi kita menjadi lebih
selektif dan terikat kata pemaknaan. Hakikatnya ide yang muncul melalui
inspirasi tidak akan hilang, namun terkadang kembali dengan bahasa yang
berbeda.
Penulis pernah mengalami, mendapatkan
suatu gagasan, langsung penulis tuangkan. Namun beberapa waktu kemudian penulis
lupa menaruh catatan tersebut, namun sedang sangat perlu untuk mengemukakan ide
tersebut. Hasilnya ketika catatan tersebut ditemukan penulis dapati bahasa yang
berbeda, kadang lebih mengena yang pertama. Tak jarang tulisan kedua melebar
dengan gagasan baru. Intinya inspirasi dapat mengendap(semakin kuat), atau
sedkit melemah daya kekuatannya.
Apa
pun itu, inspirasi akan terus tumbuh dan berkembang mengikuti siklus tema
gagasan. Terkadang kita menjadi kebingungan dengan banyaknya inspirasi yang
berseliweran. Sebenarnya kita mampu dengan muda menangkap semua gagasan yang
berseliweran tersenbut. Di antaranya tips untuk mengikat inspirasi adalah
dengan menulis kata kunci inspirasi-inspirasi tersebut pada alat apapun yang
bisa untuk ditulis saat itu juga.
Misalnya
dengan handphone, karena terkadang
suatu kondisi yang yang tak memungkinkan kita untuk menulis panjang. Alternatif
lain selain handphone adalah buku
pegangan atau selembar kertas, jika tidak juga memungkinkan dapat dilakukan
dengan membuat asosiasi terhadap inspirasi yang kita dapat. Salah satu caranya
dengan memutar ulang berkali-kali dalam benak dan mengucap dalam hati hingga
mudah untuk diungkapkan. Saran saya tidak mencoret pada meja, kursi dan tembok
dan semua yang telah menjadi fasilitas umum. Seorang penulis yang bijak
memperhatikan norma, seni, dan aturan.
Intinya
gunakan alat tulis peribadi, jika tak
sempat gunakan pengasosiasan kata kunci ide-ide yang Anda dapatkan. Akan tetapi
saran saya ketika muncul gagasan baru tersebut memungkinkan mampu ditulis
secara lengkap dalam suatu media maka sepatutnya suatu gagasan tersebut segera
dituangkan. Kalau mampu dipercepat maka tak perlu untuk memperlambat.
Keutamaannya segera menulis secara lengkap, dapat memikirkan tahapan
selanjutnya berupa evaluasi kritis, pengembangan, revisi redaksi maupun
pendalaman makna, serta segera memvalidasi dan mengkorelasikan dengan ide lain.
A. HINDARI IDE PREMATUR
Ciri
munculnya inspirasi saat kita melihat, mendengar, atau merasakan suatu fenomena
kita tergugah dan menemukan sesuatu hal yang menurut kita baru, atau Anda
menemukan jawaban yang Anda cari selama ini. Sehingga muncul sebuah dorongan
kuat untuk mengungkapkan sesuatu lewat tulisan atau perkataan. Itulah inspirasi
ilhami.
Namun
apa bila ide yang Anda dapatkan berupa awan-awang tentang gagasan dan
pemikiran, maka dapat dikatakan ide ini masih prematur. Namanya inspirasi satu
gagasan utuh, minimal untaian kalimat. Jika masih masih samar, maka perlu
diendapkan dan dicari ide-ide yang lain. Salah satunya dengan menyelami ide
yang akan Anda tuangkan, mulai tahapan awal, tengah dan akhir. Terus Anda
renungkan hingga ide tersebut menjadi matang.
B. KEHILANGAN INSIRASI YANG DATANG
Sesekali
kita perlu mengendapkan ide dan gagasan, namun tak jarang juga ada beberapa ide
yang sulit untuk terungkapkan. Bahasa umumnya hilang gagasan, ketika sulit
mengungkapkan suatu ide dalam sebuah tulisan. Kuncinya jeda dengan berpikir
tenang. Uraikan yang akan dipikirkan, perlahan demi perlahan ide akan muncul.
Maka sesegera mungkin akan muncul ide tersebut. Jangan terlalu memaksa
mengingat gagasan yang hilang, semakin dipaksa akan semakin sulit teringat.
Berusahalah buat susasana hati dan pikiraan tenang, saat kondisi tertekan
kemudian teralihkan dalam pikiran tenang biasanya gagasan akan mudah muncul.
Jika
And sudah belum juga mampu mengungkapkan suatu ide dan gagasan, tenanglah ada
Allah Yang Menguasai Segala Ilmu dan memegan kunci segala pengetahuan, Insya
Allah tidak akan hilang dan akan
terjaga gagasan tersebut. Ketika saat ini belum mengingat gagasan
tersebut ketika ada kata kunci yang memicu pada saat yang lain ide tersebut akan
kembali muncul. Apalagi jika muncul pada gagasan baru kadang kala akan
membentuk rangkain baru dalam suatu gagasan baru yang lebih tangguh. Ketika
kumpulan gagasan-gagasan yang relevan lama yang belum diungkapkan ketika muncul
bersamaan akan saling melengkapi dan membentuk susunan gagasan yang lebih baik.
Perlu
diingat juga melakukan penyelarasan antara gerak pikiran dan gerak pena.
Ketenangan perlu dijaga karena ini yang akan memunculkan keselarasan.
Sebaliknya ketergesaan akan cepat membuat goresan pena mengalami kemandekan sehingga
akan membuat hilangnya suatu inspirasi pmikiran. Cara kerja pikiran menangkap
inspirasi terkadang dengan bahasa seadanya, maka perlu jeda sejenak biarkan
pikiran menyusun kata-kata yang indah, kemudian pena perlu secara perlahan
menuliskan kata demi kata secara cermat. Terkadang tulisan kurang jelas atau salah
pengetikan kata akaibat terlalu cepat. Maka tetap perlu mengevaluasi dengan
membaca ulang.
C. MENUMBUHKAN INSPIRASI DAN GAGASAN
Inspirasi
seringkali muncul kondisional, seperti ilham kata orang. Jadi perlu sedapat
mungkin merekam inspirasi atau dengan kata lain menerbitakan inspirasi dalam
catatan, rekaman, secara elekrik maupun konvensional. Ketika tidak ada
inspirasi digunakan untuk mengkritisi karya dari inspirasi lama, apa lagi yang
masih sangat perlu diperbaiki. Minimal memperbaiki redaksi. Hal ini akan
mendorong inspirasi kembali muncul. Namun bukan berarti kita hanya menunggu
datangnya inspirasi, kita perlu menyiapkan diri, menyambut dan menempatkan
ispirasi secara baik.
Seperti
tamu agung, jauh sebelum datangnya inspirasi perlu melakukan bergai persiapan.
Di antaranya berpikir tenang, mencari kata kunci, dan mendalami gagasan. Kemudian
menyambut dengan senang hati, bukan dengan
ketergesaan yang membuat inspirasi enggan tertarik untuk hinggap. Kemudian
menyambut pada tempat yang “baik”. Tempat penuangan gagasan yang baik adalah
yang mampu menampilkan gagasan secara utuh.
Inspirasi
terkadang mengalir deras, bahkan muncul seharian ketika kondisi tenang. Inspirasi
menulis itu dapat muncul dari setiap segala sesuatu yang kita pandang dengan atau/tidak
dikaitkan terhadap terhadap hal lain. Semuanya dapat menjadi
inspirasi(pelajaran). Sekali lagi ketenangan, kedamaian, dan semua kondisi yang
menyenangkan ternyata merupakan cobaan di dunia ini, yang terkadang seseorang lupa, merasa tuntas dari
cobaan. Misalnya ketika shalat munculah
inspirasi, jadi mengurangi kekhusukan bukan?
Setiap
ada percakapan yang menarik dari SMS Inspiratif, segera disimpan dalam folder
khusus agar mudah mencarinya. Bukan yang dari kotak masuk tetepi yang dari
berita terkirim(tulisan Anda sendiri) karena orosinil dari pemikiran sendiri.
Karena inspirasi atau ide itu kadang muncul ketika kita berkomunikasi dengan
orang lain. atau merenung mngomentari sesuatu, muncullah ide “aha”untuk
menulis.
Menulis
melalui kertas dengan mengetik melalui media elektronik memiliki sensasi yang berbeda. Menulis lewat kertas terkadang
perlu melakukan revisi lewat penulisan ulang dengan kertas, sedang melalui
media elektronik lebih mudah melakukan evaluasi namun rawan salah ketik huruf.
Melalui kertas lebih berhati-hati dan mengalir. Keungulan dari mengetik melalui
media elektronik atau perangkat lunak memungkinkan lebih cepat diterbitkan dan
diduplikasi. Peluangnya juga lebih luas dari berbagai sarana di dunia maya
hingga ke dalam cetakan, serta lebih mudah dibaca masyarakat umum sehingga
mudah untuk mentransfer pemikiran sedang dalam tulisan kertas ada kendala
tulisan sulit terbaca dan penggandaan (dapat melalui foto copy namu ada resiko tulisan menjadi buram). Tetapi dalam kondisi tertentu menulis melalui
kertas memiliki beberapa keunggulan. Keunggulan lainnya mudah membuktikan
keontetikan tulisan penulis lewat melihat tulisan. Melalui elektronik
hambatanya virus, terhapus, atau kehacker. Maka sedapat mungkin melakukan
penggandaan untuk meminimalisir resiko tersebut.
Menuangkan
pemikiran kedalam tulisan memerlukan kepiawaian untuk mendeskripsikan segala
yang ditangkap pikiran. Semakin jernih pendeskripsian semakin jelas untuk
dipahami dan bermakna mendalam. Sehingga
mengikat inspirasi berarti menuangkan gagasab ke dalam tulisan, sebagai perekam
pengingat dan penyebaran kepada khalayak.