Minggu, 18 Januari 2015



        Perhatian, untuk diri sendiri mengalihkan pikiran buruk seperti pada tulisan sebeumnya dapat dilakukan  dengan berkontemplasi menyelami ketenangan batin kemudian memberi sugesti positif. Pemberian sugersti positif ini dapat dilakukan dengan mengumpulkan energi-energi dalam batin, bahwa diri kita selama ini mampu mengerjakan tugas, dan berusaha mengaplikasikan dengan penuh keyakinan. Sehingga Anda juga mampu mengerjakan hal-hal positif yang pernah Anda lakukan dengan lebih baik.
        Tetapi ketika Anda mencoba memberikan sugesti positif kepada orang lain ada hal yang perlu Anda pahami. Bahwa pemberian sugesti apapun bentuknya sebenarnya tidak berbeda dengan menghipnotis, namun masyarakat masih takut dengan kata-kata “hipnotis” karena kata hipnotis dikonotasikan menyeramkan dan berbau mistis. Jadi langsung saja kita memberikan sugesti tanpa harus mengatakan: akan memberi sugesti. Langsung saja utarakan kata-kata atau kalimat sugestif dengan gaya bicara obrolan, tapi yang jelas niat Anda harus lurus.
        Apa bila perkataan dari Cara Mengalihkan Pikiran Buruk akan Anda gunakan kepada orang yang Anda suka, atau pacar Anda, kawan dekat Anda--untuk melupakan mantan pacar, dibuang dari pikirannya dan diganti dengan Anda dalam pikiran si dia--hal ini dapat menjadi bumerang jika suatu saat si dia sudah tidak suka dengan Anda. Bisa saja ketika si dia putus dengan Anda akan menggunakan cara yang pernah Anda berikan, sehingga antiklimaks buat Anda.
        “Obat” ini ibarat resep yang di berikan seorang dokter cinta kepada pasien. Ketika berbicara “dokter” kita akan berbicara kode etik. Maka Anda harus bisa menempatkan diri, sebagai dokterkah atau sebagai seorang yang ingin menarik hati. Seorang dokter yang profesional tujuannya menyembuhkan pasien, membuat pasien mandiri dan mampu mengobati diri sendiri. Namun seorang yang ingin memikat hati lawan jenis, kaidahnya seperti seorang pengedar narkoba :menjaikan dirinya sebagai candu kepada lawan jenis. Sehingga dirinya sulit untuk dilupakan dan selalu disimpan rasa suka sekalipun mungkin ada kebencian.
        Ke dua kaidah yang berlawanan sulit untuk diterapkan, bahkan kalau pun bisa akan banyak menimbulkan masalah. Maka kedua sistem dan kaidah ini perlu ditempatkan secara profesional agar tidak menimbulkan kekacauan pada hidup Anda. Apakah Anda akan sebagai antagonis, protagonis, atau tetragonis harus jelas. Dokter Cinta sebagai tetragonis, teragonis tempatnya di tengah. Seorang dokter sebagai manusia dia memiliki banyak peran, tentunya tidak seenaknya mencampuraukan peranannya, misal mencampurkan bisnis dengan masalah sosial. Begitu juga dalam kasus ini, konsep pertaruhan dan pertolongan bisa bersebrangan. Kembali apa tujuan yang mendasari. Jangan sampai salah senjata untuk mencapai tujuan.

Lalu bagaimana jika “si dia” yang sedang terpuruk?

Anda sangat senang si dia dapat melupakan mantan, serta berusaha menghapusnya. Bahkan enggan membicarakan tentang mantan si dia. Membiarkan masa lalu menghinggapi masa kini jika diabaikan akan mempengaruhi pada masa depan. Sesekali Anda perlu mengetahu masa lalu seseorang, terutama dengan mereka yang tak mampu melupakan seseorang. Ingat bukan untuk menghapus, tetapi sekadar pengetahuan untuk setrategi yang Anda gunakan. Jika Anda dapat membuat seseorang menghapuskan pikirannya tentang seseorang kemungkinan ia juga dapat menghapus kenangan bersama Anda.
 Gunakan atau berikan solusi konservatif dulu: dengarkan keluhannya. Apa lagi sudah menjadi pacar Anda, justeru harus lebih bersabar. Jika seseorang tidak mau bercerita tentang masa lalunya, berusahalah menjadi orang kepercayaan untuk menjaga rahasianya. Gunakan cara sehalus mungkin tanpa membuatnya merasa tertekan.
Buat ia menceritakan semua hal tentang keadaan dirinya dan keadaan masa lalunya baik yang bahagia maupun yang ia angggap menyedihkan. Kemudian ketika semakin jauh memahaminya--bila Anda sudah lebih dari cukup mengetahui seluk beluk cerita tentang masalalunya.--berusahalah untuk tidak menyingung masa lalunya dan permasalahan dengan mantannya. Indikator Anda sudah mendapatkan informasi cukup tentang mantannya ialah: tanpa Anda minta bercerita ia bercerita sendiri dan sering mengulang-ulang cerita yang sama. Beri pengertian bahwa Anda mengkhawatirkan si dia jika terus memikirkan masa lalunya. Alihkan saja pembicaraan kepada hal lain, semakin ia memaksa untuk bercerita semakin keras Anda berusaha enggan mendengar lagi ceritanya. Katakan bahwa: Anda sudah cukup tahu, bahwa ia harus menatap masa depannya. Orang yang hanya terpaku dengan masalalu dan terlalu mengkhawatirkan masa depan sulit untuk menjalani hidup.
Perlahan seret dia melupakan masalalunya dengan kemauannya sendiri. Bukan dengan menghapus sosok orang tersebut tetapi dengan mengikis pikiran buruknya. Sekali lagi, hati-hati dalam mengeksekusi. Ingat, tulisan Cara Mengalihkan Pikiran Buruk untuk teman biasa atau kien/pasien bukan untuk seseorang yang Anda inginkan sebagai kekasih.
Langkah kedua untuk si dia ialah dengan memberi kenagan indah, seseorang tak akan berfokus dengan kenangan indah jika ada kenangan yang lebih indah. Dia akan menjadikan Anda sebagai kenangan bila Anda pas mengeksekusi. Tetap fokus untuk memberikan kenangan terindah yang belum pernah dia dapatkan dari manntannya. Hindarkan perrilaku, sikap, atau yang lain yang mengingatkan masalalunya. Jangan gunakan jurus plagiat kenangan, Anda hanya akan jadi duplikat bukan diri Anda. Serta tidak ada istimewanya, keculi untuk tujuan tertentu tapi jangan terlalu sering. Sebab orang yang dikenang karena memiliki keistimewaan, sosoknya mampu membekas ke dalam lubuk hatinya.
Oke, semoga bermanfaat dan diambil positifnya. Semoga yang masih pacaran bisa menjaga hubungannya dalam tataran positif dan tidak berbuat aneh-aneh saat pacaran. Sukur-sukur bisa segera menikah. Kalau yang belum pacaran tulisan ini cuman agar yang sudah pacaran berbuat lebih positif kok, gak mengajak Anda untuk pacaran. Bisa juga untuk yang baru menikah. Terus semangat berkarya!


Lihat Juga:


Mampu Move On Jadi Player?

Catatan Tentang Artikel Mengalihkan Pikiran Buruk

0 komentar :

Posting Komentar